Daftar Blog Saya

Rabu, 23 Maret 2011

Maaf Aku Terlambat Jatuh Cinta Pada mu, tapiii sekarang aku makin cinta!!!

Ahaaay!!! Prikitiwww mendengar kata cinta pasti langsung deh tuh jantung berdetak kencang (bagi yang merasa ja ya!!!). CINTA kata itu begitu tak terdefinisi bagi sebagian orang. Benarkah??? Nih kutipannya, let’s ckeck it guys!!!
Sekalipun cinta telah aku uraiakan panjang lebar, namun jika cinta aku datangi. Aku jadi malu pada keterangan ku sendiri. Meskipun lidah ku telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah ternyata cinta lebih terang. Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya. Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta. Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya. Bagaikan keledai yang berbaring dalam lumpur. Cinta sendirilah yang akan menerangkan cinta (Ketika Cinta Bertasbih).
Cinta bagaikan angin, kita tak bisa melihatnya, tapi bisa merasakan kesejukannya (A Walk To Remember).

Sedangkan menurut para ahli kimia cinta adalah C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP yang dapat dijabarkan = Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP). Maksud e??? Tanya pada guru kimia masing-masing ya! Yang nulis aja gak ngerti kwkwkw!!! Menurut ahli Fisika cinta adalah E=mc2 dimana : E adalah Emang enak, m adalah makan dan c adalah: cinta jadi (Emang enak: Makan to Cintacinta hehehe) halah malah ngelantur nih!!!
Heeem… yang ingin aku tulis disini bukanlah cinta menurut mereka orang-orang terNAMA itu, tapi sebuah pengakuan cinta yang terlambat (Nur ngaku aja lo, emang pernah jatuh cinta??? Sssttt)
Ini tentang si Bahasa Inggris yang telah aku kenal sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) dan akhirnya jadian saat aku berumur 18 tahun (Astagfirullah hal adzim, Nurun!!! gak boleh pacaran, katanya mau jadi geng ijo lumut “Jomblo2 imut” hehehe sampai dikhitbah pangeran berkuda pink kwkwkw. Tapi tak apalah kalau jadiannya sama si Bahasa Inggris).
Enam bulan yang lalu aku lulus dari program study pendidikan bahasa inggris di salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Naasnya, sampai detik tali ditopi hitam biasa , diubah posisinya kearah kanan yang entah kenapa dengan begitu nama orang langsung bertambah puuuanjang mulai dari S.T, S.Pd, SE, SS, S Dawet, S Jeruk, S teh alaah ngawur SUNGGUH aku belum tau kenapa aku masuk jurusan bahasa inggris. Bahkan kawan!!! aku sangat heran saat pertama kali masuk kuliah, ku temukan pelajaran yang namanya Phonetic, Phonology, dan Morphology pokonya yang akhiran gigi (gy-gy maksudnya hehehe) itu kedengarannya seperti pelajaran biology yang dulu diajarkan oleh Mrs.D guru SMA ku yang sedikit agak killer.
Sebenarnya aku pernah sekali merasa jurusan yang aku ambil sudah tepat, yaitu ketika aku mengikuti kemah internasional yang diselenggarakan IIWC dan NICE Jepang. Waktu itu aku sudah merangkak tua, sekitar semester 5 lah. Sayangnya meskipun sudah 40 abad aku lewati di kampus, penguasaan bahasa inggris ku sangat minim, lebih minim dari rok para pramugari di maskapai penerbangan nasional malah, (jangan bilang-bilang ya!!!). Itupun terpaksa gara-gara aku gak bisa berkomunikasi lancar dengan sahabat-sahabat dari negeri sakura itu. Saat itu kutitip pesan dalam hatiku bahwa BAHASA itu penting. Namun kawan sebagaimana cinta, apabila ia bersyarat maka begitu syarat itu hilang maka lenyaplah cinta itu!
Bercerita degan teman dari jurusan kedokteran, perawat, bidan, dan mati-matika jurusan yang dulu sangat aku dambakan membuat hati ku berselingkuh lagi. Semilir angin pun merasuk merbaur dengan tulang ku yang kian keropos (kan tiap detiknya kita makin tuir, ckckck) membisikkan KENAPA AKU MENGAMBIL JURUSAN BAHASA, bahasa inggris pula!!! Bahasanya para orang-orang yang menjunjung tinggi kebebasan bersikap, jauh dari budaya kesopanan timur dan mengkhalalkan berkembangbiaknya pornograpi. BAHASA GAK PENTING BANGET. Cela hati ku pada kekasih yang sudah kupacari 2 tahun itu.
Sayangnya si BAHASA begitu cinta pada ku. Tulus. Putih. Tak bertepi. Hingga sepeti apa pun ku perlakukan, kutumpah ruah ia dalam lembaran-lembaran tulisanku hingga pecah berkeping-keping, ku muntahkan ia dengan kasar saat debat, kuejek dia saat belajar teater, bahkan seringkali bak tumbuhan parasit ku perah ia hingga tercekik. Dengan sabar dia memaafkan, memberikan pelajaran dan teruuus menemaniku. Sepertinya film The Last Song diputernya berulang-ulang hingga nasihat “Everybody makes mistakes even though the people that we love. The true love always forgive, advice and accompany” mengalir dengan sempurna dalam darahnya.
Perselingkuhanku* pun semakin menjadi-jadi, tukang sayur, tukang becak, pedagang kaki lima, pedagang Koran dan tukang siomai mengurui ku kalau aku telah salah mengambil keputusan tentang si BAHASA, (*aku gak tau kenapa kata selingkuh itu begitu ngetrend, itu-itu terus yang disebut orang-orang. Di jalan-jalan, di pusat pertokoan, di televisi, si radio, di Koran, bahan ngerumpi di kamar mandi bahkan dibeberapa berita menyebabkan pembunuhan juga. Aku jadi penasaran, emang si selingkuh itu secantik atau seganteng apa ya?).
Hingga!!!
“Kesabaran mu sayang membuahkan hasil”
Akhirnya pohon cinta ku bertunas muda. Saat ku baca sebuah tulisan di blog mbak yang cuantiiik, yang rumus cintanya sering aku contek hehehe. Sebut saja namanya piao liang Jie, (漂亮 dibaca piào liang adalah bahasa Mandarin yang artinya cantik, 姐姐 dibaca jie-jie berarti kakak perempuan). Intinya seperti ini. Piao liang jie mengajar bahasa Indonesia di sebuah universitas di China. Tapiii meskipun sudah 25 tahun menjadi warga Negara Indonesia, sudah 11 tahun, 9 bulan, 10 hari, 45 menit, 5 detik belajar bahasa Indonesia dibangku sekolah (cek kebenaran waktunya sendiri ya! Hehehe mungkin orangnya juga lupa, PEACE jie!!!) saat mengajar dia gak tau kenapa kata “baca” saat diberi imbuhan me menjadi “membaca” bukan “mebaca”. Belum lagi pronunciation beberapa alfabet di indonesia yang sulit diucapkan oleh orang-orang Tiongkok (orang-orang China lebih senang dipanggil dengan sebutan orang Tiongkok daripada orang China, silahkan baca di Sejarah China), misalnya pada huruf “b”, “g”, “d” dan sebagainya. Maklum saja orang Tiongkok tidak punya ke 3 pengucapan tersebut, /b/ biasanya mereka baca {p}, /g/ dibaca {k} dan /d/ dibaca {t}. contoh 爸爸 indonesianya /baba/ dibaca {papa} artinya ayah, 赶 indonesianya /gan/ dibaca {kan} artinya kejar,对不起 indonesianya /dui bu qi/ dibaca /tue pu ci/ artinya maaf. haaalaaah mumet jan!!!! hehehe
Terus untuk mengajar di China, Piao Liang jie juga harus belajar bahasa China 1 tahun dulu baru diakui keabsahannya hehehe.
Fikir ku “Lho kenapa harus chongwen (Bahasa China)? Emang bahasa inggris gak cukup?”
Beginilah jawab jie ku dengan bijak “Different pond different fish jadi dengan mempelajari bahasa mereka itu berarti kita lebih menghargai mereka”
Heeem… siiipzzzz jie!!!
Ranting cinta ku pun bersemi, saat aku menonton film-film Korea (hihihi ketahuan banget kalau suka nonton film-film XL “X’tra Lebai”. Gak juga!!! Kata guru ku “ film Asia akan mengajar mu nilai hidup, film Barat akan mengajarkanmu pengetahuan dan film Indonesia akan mengajarkan mu, apa ya??? Dikutip dan diedit dari ucapan ibunda guru ku, ibu Kartini).
Meskipun sudah diartikan, aku masih bingung dengan beberapa kata dalam film itu, misalnya symbol “Apel” yang ternyata selain berarti maaf juga menunjukkan symbol dari ucapan maaf yang tulus. Intinya aku tidak mengerti!!! Ternyata si BAHASA yang selama ini aku remehkan, adalah kunci penting segala macam ilmu pengetahuan. Bahkan salah seorang penulis ternama mengatakan bahwa
“Membaca adalah jendela dunia, dan bahasa adalah kunci dari jendela-jendela itu”.
Belum lagi kalau lagi baca buku atau ngenet, mata ku lama-lama bisa jereng melihat banyak tulisan dengan berbagai bahasa. So… BAHASA dengan malu-malu aku bergumam di dalam mihrab suci dihadiri jutaan saksi dan seorang penghulu bahwa sekarang AKU JATUH CINTA PADA MU. Sebuah cinta yang terlambat. Maka maafkan aku karenanya. hehehehehe
Petualangan cinta yang mematikan. Setelah pengakuan cinta ku yang memalukan, aku semakin menikmati petualangan seru. Dengan si bahasa inggris aku bisa menggoreskan beberapa tulisan yang membuatku lega mengungkapkan segala resah dihati, selain itu juga dia bisa membantu ku menambah isi kantong yang mengering sejak lulus kuliah, hahaha.
Sementara itu si Chongwen membantu ku membuat beberapa tulisan yang hanya dimengerti oleh beberapa orang, misalnya 哥哥!我很爱你。 我很想念你。Bahkan kadang-kadang agak lebai “哥哥我真的真的很爱你 . Tanpa harus ada yang ngerti artinya (paling yang ngerti yo senyum-senyum aja sambil bilang kwkwkw).
Aku jadi ingat, saat pertama kali menjejekkan kaki di kampus. Aku berfikir kenapa dosen-dosen ku dengan penuh teliti mengajarkan kami bagaimana mengucapkan kata-kata bahasa inggris dengan benar. Bahkan ketika kami tidak mengerti dengan penjelasan, beliau dengan sukarela memberikan kami contoh dengan bahasa yang teramat sangat sederhana,mengikuti kemampuan otak kami.
“Anak-anak ku!!! ucapkanlah /p/, /t/, dan /k/ diawal kata dengan /Ph/th/ dan /kh/. kalau kalian tidak yakin benar, letakkan secarik kertas didepan kalian dan ucapkan, nanti kalau dikertas itu ada bekas liur kalian berarti pengucapan kalian sudah benar” ungkap beliau sambil tersenyum. Aku yakin kami angkatan paling aneh yang sampai harus diajarkan dengan metode super duper aneh ini. Tak apalah!!!
Disisi lain, dosen ku dengan cerewet mencoret-coret semua halaman buku kami dengan tinta merah karena kesalahan grammar. MasyaAllah, BAHASA itu sok sempurna banget ya! Kurang “s”, “ed”, atau “ing” aja sampai kami kena semprot. Hem hem hem.
Belum lagi kalau lidah kami keseleo, bibir kami lagi sariawan, tegorokan kami kebanyakan makan sambel dan si gigi lagi ngilu kebanyakan makan ice cream membuat pengucapan kami patah-patah, heeem langsung deh tuh si C dengan senang nongol di KHS.
Tapi justru itulah yang membuat ku makin cinta dengan si bahasa. Kalau organ wajah ku sedang dikuliahkan speaking atau pronunciation, dia bisa langsung senyum lebar melebihi lebar senyumnya si Butet Kertarajasa, mengkerut ke kiri dan kanan, mata ku ikut mengembang menyipit seperti Mr.Been dan kadang-kadang lobang idungku pun ikut-ikut membesar, aku sebut dua pelajaran tersebut dengan nama kuliah senam Wajah. Naaah!!! Makanya orang yang jurusan bahasa itu meskipun sudah tua masih tetap imut-imut kayak ABG, mereka terlalu banyak senam sih kwkwkw. Karena keistimewaannya yang luar biasa inilah dengan ini aku mengikrarkan AKU SEMAKIN JATUH CINTA PADA BAHASA.

hehehe
note:
//: dalam phonology sebagai simbol bunyi
{}: sebagai simbol pengucapan

Bahasa adalah kunci-kunci kecil jendela dunia by Negeri 5 Menara


Sumber: http://nurunjiayoucahaya.wordpress.com/2011/02/23/maaf-aku-terlambat-jatuh-cinta-pada-mu-tapiii-sekarang-aku-makin-cinta/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Great Morning ©  Copyright by Mutiara Ilmu | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks